STAI Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura Riau

Sobat Bumi STAI Sulthan Syarif Hasyim Siak Wujudkan Desa Energi Berdikari di Kampung Tumang

 

Mahasiswa yang tergabung dalam Sobat Bumi STAI Sulthan Syarif Hasyim Siak melaksanakan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Kampung Tumang, Kecamatan Siak. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Melalui program tersebut, Sobat Bumi mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produksi keripik singkong. Pemanfaatan energi bersih ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan desa mandiri energi dan ramah lingkungan.

Kampung Tumang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, mulai dari tanah yang subur hingga air bersih. Terdapat lahan perkebunan sawit dan kebun singkong yang cukup luas dengan sumber daya air yang berkualitas. Namun, potensi ini belum dikelola secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tantangan yang dihadapi adalah harga jual singkong yang masih relatif murah karena singkong dijual dalam bentuk bahan mentah tanpa pengolahan lebih lanjut. Melihat kondisi ini, Sobat Bumi melanjutkan program dari angkatan sebelumnya dengan meningkatkan infrastruktur rumah produksi melalui penambahan baterai PLTS dan penerangan jalan menuju rumah produksi, serta memaksimalkan pengolahan produksi keripik singkong.

Saat ini, usaha keripik singkong di Kampung Tumang telah memasuki tahap peningkatan produksi, baik dari segi kapasitas maupun kualitas produk. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan positif dari penerapan energi bersih terhadap keberlanjutan usaha masyarakat.

Energi Terbarukan yang Terinstal

Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui PLTS berkapasitas 1,5 kWp (1.500 Wp) di Desa Energi Berdikari Kampung Tumang telah memberikan dampak signifikan bagi peningkatan ekonomi dan kemandirian energi masyarakat. Dengan intensitas rata-rata penyinaran matahari 4-5 jam per hari, sistem ini diperkirakan mampu menghasilkan sekitar 2.000-2.500 kWh energi listrik per tahun.

Energi tersebut dimanfaatkan untuk mendukung proses produksi keripik singkong dan penerangan jalan di sekitar rumah produksi, sehingga kegiatan ekonomi menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Reduksi Emisi Karbon

Dengan kapasitas PLTS 1,5 kWp, Desa Energi Berdikari Kampung Tumang berpotensi mengurangi emisi karbon sekitar 1,5 ton – 2 ton CO₂ per tahun dibandingkan jika energi tersebut berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil. Meskipun angka ini terlihat kecil, namun ini merupakan kontribusi nyata dalam mengurangi karbon dioksida

Penerima Manfaat Langsung

UMKM Tumang Kriuk dengan 5 orang karyawan, mereka memperoleh manfaat berupa peningkatan efisiensi dan kapasitas produksi melalui penggunaan mesin pengaduk bumbu, mesin perekat packaging, dan mesin peniris minyak dan mesin pemotong kripik. Selain itu, terjadi pengurangan tenaga manual, peningkatan kualitas dan konsistensi produk, serta peningkatan pendapatan usaha.

Penerima Manfaat Tidak Langsung

Masyarakat sekitar rumah produksi sebanyak ±20 KK memperoleh manfaat berupa penerangan lampu jalan yang meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan pada malam hari, meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.

Dengan adanya pasokan listrik dari PLTS, proses produksi keripik singkong kini dapat berjalan lebih efisien. Mulai dari proses pengirisan singkong, penggorengan, hingga pengemasan dapat dilakukan dengan memanfaatkan peralatan listrik sederhana yang hemat energi. Hal ini tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kapasitas produksi serta menjaga mutu produk agar lebih konsisten.

Sebagian energi listrik dari PLTS juga dialirkan untuk penerangan jalan di sekitar rumah produksi. Penerangan ini memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi warga, terutama saat malam hari ketika aktivitas produksi dan distribusi masih berlangsung. Lingkungan sekitar pun menjadi lebih hidup dan produktif.

Multiplier Effect Peningkatan Ekonomi

Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Desa Energi Berdikari Kampung Tumang memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan adanya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih efisien, khususnya melalui ketersediaan penerangan jalan yang mendukung aktivitas produktif.

Sebelum adanya EBT, pelaku usaha Tumang Kriuk menanggung beban biaya listrik yang tinggi serta sering terkendala oleh pasokan energi yang tidak stabil. Kini, dengan sumber energi mandiri yang berkelanjutan, mereka mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas jam operasional usaha.

Kehadiran EBT menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian desa, di antaranya:

Biaya listrik pelaku UMKM turun rata-rata 30-40% per tahun, sehingga margin keuntungan meningkat dan modal usaha dapat dialokasikan untuk pengembangan produksi.

Penerima manfaat yang dulunya hanya memasarkan produk di sekitar Desa Tumang, kini telah merambah ke desa-desa lain. Perluasan jangkauan pasar ini berdampak langsung pada peningkatan omzet penjualan dan pengakuan produk keripik singkong Tumang Kriuk.

Program ini membuka peluang kerja bagi warga sekitar, terutama ibu rumah tangga, yang terlibat dalam proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk. Hal ini menambah penghasilan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Ketua Sobat Bumi STAI Sulthan Syarif Hasyim Siak menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kolaborasi nyata antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh penerapan energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Program ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan dalam berbagai aspek:

Ekonomi

Peningkatan pendapatan masyarakat melalui nilai tambah produk dan efisiensi biaya operasional. Dengan margin keuntungan yang lebih besar, pelaku usaha dapat terus mengembangkan usahanya dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sosial

Penguatan kapasitas dan kemandirian masyarakat dalam mengelola usaha produktif. Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku aktif dalam pengelolaan dan pengembangan program ini ke depannya.

Lingkungan

Pemanfaatan energi terbarukan yang mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. Meskipun dalam skala kecil, namun jika diterapkan secara masif, dampaknya akan sangat signifikan bagi pelestarian lingkungan.

Keberlanjutan

Terciptanya usaha produktif yang dapat dikelola masyarakat secara mandiri untuk jangka panjang. Program ini dirancang agar dapat terus berjalan bahkan setelah masa pendampingan berakhir, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.

Scroll to Top